Previous Next
  • Tentang Kami

    Dewan kerajinan nasional merupakan organisasi swasta nirlaba yang independen. Dibentuk pada tanggal 3 Maret 1980 yang digagas oleh para peminat seni kerajinan Indonesia. Perajin dan peminat seni kerajinan seluruh Indonesia kemudian menghimpun diri dalam suatu organisasi yang diberi nama Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS), ...

  • Sambutan Gubernur SULTRA

    ....Saya menyambut baik dari inovasi Dekranasda Sultra yang telah membentuk sebuah website yang diberi nama Dekranasdasultra.com untuk mengangkat kerajinan-kerajinan yang dihasilkan daerah ini guna dipromosikan lewat dunia maya. ...

  • Tenun Khas Sultra dilirik Designer

    Tekad Ketua Dekranasda Sultra, Dra. Hj. Tina Nur Alam menjadikan tenunan Sultra menjadi asset nasional terus diperjuangkan. Ia kemudian menjalin kerjasama dengan designer nasional ternama, Denny Wirawan dan Defrico Audi....

  • Kilau Sutra Kain Tenun Tolaki

    Meski coraknya memiliki kemiripan dengan daerah lain (khususnya pulau Sulawesi), namun kualitasnya sangat bisa diandalkan. Itu terlihat dari kesungguhan perajinnya yang sangat ketat memilih benang dan proses pembuatannya. Terutama yang berbahan benang sutra, ...

Posted by dekranasdaSultra Categories: Label: , ,



Boleh dikata, setiap daerah memiliki industry tenun, meski dalam skala yang berbeda-beda dengan hasil yang berbeda pula. Demikian halnya industry tenun yang dimiliki Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Meski coraknya memiliki kemiripan dengan daerah lain (khususnya pulau Sulawesi), namun kualitasnya sangat bisa diandalkan. Itu terlihat dari kesungguhan perajinnya yang sangat ketat memilih benang dan proses pembuatannya. Terutama yang berbahan benang sutra.

“kami sangat menjaga kualitas benangnya, apalagi yang dari sutra. Ini demi hasil yang maksimal,” ungkap Mohammad Zaynor, salah satu pengusaha kain tenun yang memiliki 30 alat tenun dan perajin dengan jumlah yang sama.

Zaynor mampu satu lembar kain permesin dalam satu hari. Itupun masih dianggapnya belum cukup untuk memenuhi pesanan yang datang dari luar kabupaten.

“masih banyak permintaan dari luar kabupaten, seperti Kolaka, Konawe Selatan, Kolaka termasuk Konawe Utara. Tapi mau bagaimana, mesin kurang,” jelasnya.

Seni Menenun

Seni menenun telah dikenal di Sulawesi Tenggara sejakl ratusan tahun silam. Hasil tenunan ini sangat dikagumi, karena dikerjakan dengan penuh keterampilan, ketekunan dan kesabaran.

Pada umumnya pekerjaan menenun dikerjakan oleh wanita untuk memenuhi kebutuhan sandang keluarga atau untuk keperluan upacara adat, perkawinan dan pakaian sehari-hari. Seni menenun ini diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang mereka. Dari generasi ke generasi.

Kain tenun Sulawesi Tenggara umumnya dibuat dari benang sintetis yang dipadu dengan benang emas dan perak, seperti yang beraal dari Buton dan Muna. Namun masih ada yang lebih tegas yaitu kain katun berwarna putih dengan aksen pola-pola biru tua atau hitam, yang dicelup dengan pewarna alami dari kepulauan Wakatobi.
Posted by dekranasdaSultra Categories: Label: ,

Tekad Ketua Dekranasda Sultra, Dra. Hj. Tina Nur Alam menjadikan tenunan Sultra menjadi asset nasional terus diperjuangkan. Ia kemudian menjalin kerjasama dengan designer nasional ternama, Denny Wirawan dan Defrico Audi. Kedu designer itu kemudian mulai merancang dan meracik tenunan khas beberapa daerah di Sultra seperti tenun khas suku Tolaki, Muna, Buton, Mekongga dan Moronene dalam nuansa etnik yang sangat memikat.

Hasil kreatifitas Denny dan Defrico kemudian terlihat dalam peragaan busana berskala nasional. Hasilnya menakjubkan. Pemerintah dan masyarakat Sulawesi Tenggara menyambut dengan antusias.

Pemerintah provinsi berjanji akan mengembangkannya sekaligus berharap industry kerajinan akan menjadi sumber pendapatan ekonomi keluarga yang baru dan menjanjikan bagi masyarakat.

Menurut Ketua Dekranasda Sultra, Tina Nur Alam, salah satu cara memotivasi para pengrajin di daerah adalah dengan membimbing dan mengembangkan kapasitas para pengrajin agar kualitas tenunan mereka sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Semoga dengan cara ini mereka semakin termotivasi untuk selalu berinovasi dan menghasilkan produk-produk yang berkualitas”, katanya.

Tenun Sultra Layak Jual

Pengembangan industru tenun rakyat yang diupayakan Dekranasda Sultra telah member nuansa baru bagi para pengrajin maupun pengusaha di sector ini. Selain telah dikenal di pentas nasional maupun internasional, kain tenun khas Sultra juga dinilai layak jual karena memiliki kualitas dan mutu yang tinggi.

“pada setiap ajang pameran, tenunan Sultra selalu mendapat apresiasi positif dari para perancang busana. Ini membuktikan bahwa sultra memiliki potensi yang luar biasa pada sector industry kain tenun”, ungkap Samsidar, Wakil Ketua Cita Tenun Indonesia (CTI).

Diakui Samsidar, CTI memiliki kepedulian yang sangat tinggi pada pengembangan tenunan khas hasil karya pengrajin tanah air, termasuk daerah Sulawesi Tenggara.

“saat ini kami telah melakukan pembinaan di tujuh daerah, termasuk Sultra. Dan kemitraan juga telah terbangun dengan sejumlah designer ternama seperti Denny Wirawan”, ungkapnya.
Posted by dekranasdaSultra Categories: Label:

Dra. Hj. Tina Nur Alam
Angkat Citra Kerajinan Dan Tenunan Khas Sultra


Sejak dilantik sebagai Ketua Dekranasda Sultra pada tanggal 18 Februari 2008 silam, Dra. Hj. Tina Nur Alam mulai getol mengangkat citra kerajinan dan kain tenunan khas Sulawesi Tenggara.
“saya prihatin melihat keadaan dilingkungan kita, orang-orang merasa heran dan aneh jika memakai busana dengan motif tenun khas daerah”, katanya prihatin.
Dirinya juga heran tenunan daerah yang akan warna dan motif hanya dipakai oleh orang tua saat ada kegiatan seremonial. Sementara para generasi muda enggan menggunakannya, karena tak mau dibilang kuno. Melihat fenomena tersebut Tina nur Alam berjanji akan merubah persepsi tersebut.

“tenunan sultra yang sangat kaya motif dan ragamnya, muncul ide saya untuk membuka jaringan”, tekadnya.
Jaringan pun mulai dirintis. Mula-mula, dirinya membangun komunikasi yang intens dengan Cita Tenun Indonesia (CTI) yang diketuai oleh Okke Hatta Radjasa. Setelah itu sejumlah kerjasama terus dilakukan termasuk dengan para designer.

“saya sangat yakin tenunan khas daerah Sultra bisa didesain dalam beragam bentuk pakaian, mulai dari pakaian resmi dan semi resmi dengan tetap menjaga pakem, keunikan dan ciri khas”, ujarnya penuh keyakinan.

Tina Nur Alam mengungkapkan, dirinya juga tak pernah berhenti atau merasa bosan untuk memperkenalkan hasil kerajinan daerah Sultra ke sejumlah daerah maupun ditingkat nasional.

Gayungpun bersambut, usaha dan kerja kerasnya tidak sia-sia. Apresiasi yang diberikan masyarakat atas hasil kerajinan dan tenunan daerah Sultra sangat positif.
Posted by dekranasdaSultra Categories: Label:

Provinsi Sulawesi Tenggara terbentuk 46 tahun silam, tepatnya pada tahun 1964. Bila dilihat dari sejak berdirinya, angka 46 sebenarnya belum terlalu lama, tetapi mata rantai dari period eke periode pemimpin pemerintahan telah berkesinambungan. Sehingga menjadikan Sulawesi Tenggara seperti saat ini, telah banyak mengalami perubahan dan kemajuan.

Saya menyambut baik dari inovasi Dekranasda Sultra yang telah membentuk sebuah website yang diberi nama Dekranasdasultra.com untuk mengangkat kerajinan-kerajinan yang dihasilkan daerah ini guna dipromosikan lewat dunia maya.

Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri dari 12 kabupaten/kota yang memiliki ragam budaya dan kekayaan alam, termasuk kekayaan alam dan aneka ragam kerajinan. Potensi tersebut wajib disyukuri karena merupakan pemberian dari Allah SWT sebagai rahmat yang dapat kita jadikan modal untuk membangun Sulawesi Tenggara yang lebih aman, adil sentosa, makmur dan sejahtera.

Pemerintah Sulawesi Tenggara sering mengikuti pameran kerajinan dan ila dilihat dari kreatifitas para pengrajin sebenarnya hasilnya tidak kalah dalam kreasi dengan daerah lain. Akan tetapi, promosi mengenai hasil kerajinan tersebut dirasa masih sangat kurang.

Khusus tenunan tradisional, tidak kalah dengan produk daerah lain, terutama dalam motif dan warna, hanya potensi tenun kita yang belum tergali dengan baik.

Sebagai wujud dari komitmen kita bersama sekaligus sebagai promosi, khusus tenun tradisional, seluruh Pegawai Negeri Sipil lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, pada hari kerja telah ditentukan satu hari dalam seminggu mengenakan baju tenunan yang dihasilkan oleh perajin local, selain itu, pada acar-acara adat dan acara-acara resmi lainnya.

Saya juga menghimbau Dekranasda Provinsi maupun kabupaten/kota selaku wadah dari para pengrajin agar dapat bekerja sama dengan pengusaha, serta instansi terkait dalam melakukan pembinaan, pendidikan, kendali mutu, serta membantu memasarkan hasil kerajinan baik didalam maupun diluar daerah karena Dekranasda serta kalangan usahawan dari intansi teknis selaku Pembina sangat memegang peranan penting dalam peningkatan mutu, pengembangan kreatifitas dan inovasi baru.
Posted by dekranasdaSultra Categories: Label:

DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH SULAWESI TENGGARA
”Melestarikan dan mengembangkan warisan budaya daerah”

Dewan kerajinan nasional merupakan organisasi swasta nirlaba yang independen. Dibentuk pada tanggal 3 Maret 1980 yang digagas oleh para peminat seni kerajinan Indonesia. Perajin dan peminat seni kerajinan seluruh Indonesia kemudian menghimpun diri dalam suatu organisasi yang diberi nama Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS).

Dalam upaya menumbuh kembangkan ekonomi kerakyatan khususnya di Sulawesi Tenggara, dibentuk Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Dekranasda Sultra) pada tanggal 11 November 1985. Gedung Dekranasda Sultra diresmikan pada tanggal 27 Agustus 1988 oleh Ibu Negara, Tien Soeharto.

Sebagai mitra pemerintah, organisasi yang yang merupakan gabungan dari kelompok pencipta, dan peminat seni kerajinan ini mempunyai persamaan dan kehendak untuk mengembangkan seni, produktivitas dan pemasaran kerajinan daerah Sultra sesuai kebijakan pemerintah.

Untuk mencapai cita-cita tersebut, Dekranasda Sultra telah membangun sebuah kawasan industry rakyat dengan tujuan untuk melestarikan dan mempromosikan hasil-hasil kerajinan yang ada diberbagai daerah di Sulawesi Tenggara. Saat ini kita juga sudah bisa melihat promosi hasil kerajinan kita di dunia maya melalui situs: dekranasdasultra.com

Office :
Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sulawesi Tenggara
South East Sulawesi National Crafts Council
Jl. A. Yani No. 87 Telp. (0401) 52233
Wua-Wua Kendari, Sulawesi Tenggara
Posted by dekranasdaSultra Categories: